Maret 12, 2011

That Should Be Me VIII


Archie dan Reefy datang. Syukur saja yang aku catat juga sudah selesai.
“Siap?” tanya Archie.
“Ya,” jawabku lalu tersenyum.
Kami berjalan bertiga mencari tempat yang asyik dengan menu yang unik untuk makan siang. Akhirnya Martha mengajak kami ke tempat dia biasanya kencan dengan seribu cowoknya. Habis aku tak tahu pasti siapa pacarnya. Setiap hari dia menceritakan cowok yang berbeda.
“Kalian pasti suka,” katanya.
“Kelihatannya asyik,” kataku.
“Memang iya,” kata Martha.
Kami makan siang dengan menu andalan Martha yang super lezat. Martha memang hapal dengan tempat-tempat seperti ini. Ini hanyalah salah satu tempat yang ada didaftarnya. Dia ini tidak pernah betah diam dirumah dan lebih suka menjelajahi kota.
Pukul tiga siang kamipun pulang.
“Darimana Reef?” Tanya ibuku.
“Makan siang bersama Martha,” jawabku lembut. “Ibu sudah makan?”.
“Sudah. Apa kau lelah? Istirahat saja ya,” pintanya.
“Iya, Bu.”
Aku masuk kekamarku dan segera berganti pakaian lalu tidur.
***
Waktu berjalan begitu cepatnya, hingga tak terasa sekarang aku sudah kuliah. Aku memilih universitas yang tak jauh dari rumahku. Aku tak ingin berada jauh dari diriku. Lagipula aku juga tak ingin jauh-jauh dari Archie. Walau kami sering bertengkar dan banyak masalah, tapi itu bukanlah sesuatu yang berhak memisahkan kami. Yang dapat memisahkan kami hanyalah maut, kurasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar