Januari 05, 2012

Negara Maju Kembali Gunakan Kapur, Indonesia Staycool dengan Spidol

Waktu liburan, paman ane cerita2 dimobil soal SK, bukan surat keputusan ya melainkan Spidol dan Kapur. Tau mggak ternyata spidol yang selama ini kita anggap bersih dan bebas debu ternyata BERBAHAYA! Mengapa?
Kapur tulis sudah sangat jarang digunakan di sekolah-sekolah yang ada di perkotaan, meski masih banyak digunakan di sekolah yang ada di pedesaan karena harganya yang lebih murah. Kapur tulis sering dianggap kotor dan berdebu, juga dianggap dapat membahayakan kesehatan. Namun pada dasarnya bahan dasar kapur tulis tidaklah beracun. Kapur tulis standar yang digunakan di kelas pada umumnya terbuat dari kalsium karbonat, yaitu bentuk olahan dari batu kapur alam.
Untuk beberapa orang yang menderita asma atau masalah pernapasan seperti batuk, debu dari kapur tulis bisa menjadi alergen atau pemicu kambuhnya penyakit, yang ditandai dengan gejala batuk, mengi, sesak dada dan sesak napas.
Hal ini karena partikel kapur tulis yang tergolong besar (sehingga masih terlihat beterbangan di ruangan) tersaring oleh filter pertama pada sistem pernapasan manusia, yaitu bulu hidung.
Partikel kapur tulis tersebut tidak masuk ke dalam paru-paru namun tertahan oleh bulu hidung, sehingga untuk beberapa orang debu kapur tulis bisa menyebabkan reaksi bersin dan batuk.
Sedangkan spidol yang dianggap bersih, tak berdebu dan aman ternyata mengandung bahan kimia yang disebut xylene, yaitu bahan kimia inilah yang menimbulkan aroma khas pada spidol dan juga banyak digunakan pada cat, thinner dan pernis.
Xylene adalah bahan kimia beracun yang ditemukan pada banyak barang-barang rumah tangga. Bahan kimia ini merupakan salah satu dari 30 bahan kimia yang diproduksi di Amerika Serikat.

Paman ane juga bilang kalo keseringan mainan ama spidol, bisa pusing n berujung oon alias telmi telat mikir gitu nahh :3
ane udah tobat ntuh nyiumin bau spidol setelah tau kayak gini, pantas aja ya ane kadang2 suka oon hii hi :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar