September 15, 2010

That Should Be Me (Seharusnya Aku) part II

Aku mengikuti Martha sampai ketempat parkir, lalu ikut masuk kedalam mobil-nya. Tiba-tiba saja aku melihat bayangan Archie dikaca spion mobil itu. Archie menyesu-aikan kecepatannya dengan kecepatan Martha. “Kenapa Archie mengikutimu? Aha! Dia mengikutimu ya, sebagai kekasih baru? “ ejekku. Martha tersenyum kecil. “Dia mengiku-tiku karena aku membawamu bodoh”. Aku bingung, “apa maksudmu?”. Martha masih ‘hanya’ tersenyum, “kau akan tahu nanti”.
***

Aku bahkan belum tahu sampai detik ini akan hal itu. Hari ini hari Minggu, hari dimana aku menghabiskan waktu untuk memikirkan hal itu. Aku masih belum tahu rahasia dibalik perhatian Archie serta kata-kata Martha. Aku ingin mengunjungi Martha, tapi hujan ini seakan berbisik kepadaku, menyuruhku untuk tidak berhenti memikirkan hal itu. Namun kulawan godaan itu, dan secepat mungkin aku bergegas berganti pakaian, kemudian meminta kunci mobil pada ibuku, lalu pergi.

Saat diriku tiba didepan pintu gerbang rumh Martha, kebetulan sekali aku melihat dia sedang duduk dibalkon depan membaca majalah.
“Hai, mengapa tak menghubungiku sebelum kemari?”
“Aku lupa,” jawabku. “Aku tadi buru-buru, aku bahkan belum makan. Dingin se-kali, ya?”
“Iya, hujan ini segan untuk pergi. Jadi kau belum makan? Aku juga. Ayo masuk, kita buat sup kentang.”
“Iya,” jawabku, lalu kami masuk kerumah Martha.
“Tunggu sebentar, aku akan keluarkan semua bahannya.”
“Baiklah.” (jangan lupa baca entri berikutnya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar