Desember 07, 2010

That Should Be Me IV

Pukul lima sore, aku baru saja bangun dari tidurku, aku merasa sangat kelelahan sewaktu pulang dari rumah Martha. Musik, aku rasa itu yang kubutuhkan sekarang. Kuraih ponselku yang berada dimeja disamping tempat tidurku. Tear drops on my guitar dari Taylor Swift serasa menyejukkan hatiku begitu aku mendengarnya. Tiba-tiba aku tak kuasa membendung airmataku, berjatuhan seakan tanpa diperintah. Aku menangis, teringat Alfred, kekasihku yang dulu begitu kusayangi, namun pergi meninggalkanku dan lebih memilih untuk bersama Yessica. Tapi buat apalagi aku memikirkannya, aku punya masa depan yang sangat cerah bila tanpa Alfred, aku tertawa dalam hati memikirkan hal itu.

Tiba-tiba lagu yang kudengar, berhenti. Ternyata baru saja ada yang menelponku, hanya sekedar untuk mencaritahu apa nomorku dapat dihubungi atau tidak kurasa. Dan menyusul sebuah pesan masuk diponselku.
Hay Reefy, aku ingin menghubungi Ellion, tapi aku tak punya nomor ponselnya, apa kau punya? Trims sebelumnya. Oh iya, ini Archie.
Aku tak tahu mengapa aku merasa sangat senang menerima pesan itu, padahal maksud dari isi pesan itu tidaklah begitu penting. Ellion teman sekelasku, namun aku berikan nomor ponselnya pada Archie tanpa izinnya. Aku sangat membencinya. Archie membalas pesanku, namun tak kusangka dengan kata-katanya.
Trim’s. Pasti harimu melelahkan, jangan lupa istirahat, cantik.
Kini aku paham, kini aku mengerti dengan semua penjelasan Martha. Kukatakan pada Archie bahwa aku baik-baik saja.
Kau luar biasa hari ini, katanya lagi. Luar biasa? Aku bingung. (Jangan Berhenti Baca ya)

1 komentar: